Sunday, November 29, 2009

TKI : Sebuah tanya jawab


Berikut sesi tanya jawab antara Ngatminah (tentunya nama samaran) dan Kupret wartawan dari Majalah Bekas.

T (tanya): Mengapa anda memilih bekerja di luar negeri (TKI)?
J (jawab): Di sini susah cari kerja, kalaupun ada gajinya kecil! Paling hanya cukup buat beli beras. Aku kan juga kepengen punya rumah, mobil, perhiasan seperti orang lain.

T : Anda tidak takut dengan berita-berita yang mengabarkan TKI sering disiksa, diperkosa dan sebagainya?
J : Ya, ngeri juga sih! Tapi mau gimana lagi? Itu kan resiko dan ndak semua TKI diperlakukan seperti itu. Tergantung nasib.

T : Bagaimana kalau nasib anda jelek?
J : Loh ya jangan dong! Mas do'ain saya ya?

T : Kan barangkali, namanya nasib kita ga tau! Anda sudah pernah bekerja di luar negeri?
J : Pernah.

T : Di mana?
J : Dubai

T : Kerja apa?
J : Ya PRT lah mas! Masa saya mau jadi sopir!

T : Kenapa anda berhenti?
J : Kontraknya habis.

T : Kenapa tidak dilanjutkan?
J : Ndak mau ah! Cari tempat lain aja!

T : Kenapa? Gajinya kecil?
J : Ya ndak juga. Cuma majikanku iseng!

T : Maksudnya?
J : Ya iseng, suka nggerayangi. Ngeri aku mas!

T : Bukankah di sana negara muslim? Koq ada yang seperti itu?
J : Yang muslim kan negara-nya mas! Orangnya ya sama aja di mana-mana. Ada yang baik, ada yang jahat.

T : Kan anda bisa melapor ke polisi atau pejabat hukum di sana?
J : Halah. Percuma mas! Yang ada malah kita yang disalahin!

T : Koq bisa?
J : Ya ea lah! Hukum di sana kan hukum islam. Kasus pelecehan seksual atau pemerkosaan itu harus ada saksi. Kalo ndak ada saksi namanya fitnah. Malah kita yang kena hukum. Sekarang mau nyari saksi ke mana? Mana ada orang diperkosa disaksiin orang!

T : Benar juga ya? Nanti yang nyaksiin malah ikut merkosa dong?
J : Lah itu sampeyan ngerti.

T : Anda sudah mengalami hal seperti itu. Apa ga kapok jadi TKI?
J : Ndak. Barangkali aja di tempat baru nanti saya dapet majikan yang baik.

T : Kenapa tidak berwiraswasta saja? Bukankah anda sudah pernah jadi TKI, tentunya punya uang dong?
J : Mau wiraswasta apa mas? Saya ini ndak punya keahlian apa-apa, lagipula uang hasil kemarin udah saya beliin rumah sama becak buat suami saya!

T : Suami anda bekerja?
J : Iya. Jadi tukang becak.

T : Kenapa anda ndak ikut suami aja. Tinggal di rumah mengurus keluarga?
J : Saya belum punya sawah mas!

T : Ooo... begitu. OK. Mbak Ngatminah terima kasih atas waktunya! Nanti kita lanjutkan di lain waktu soalnya saya udah ngantuk!
J : Sama saya juga ngantuk! Nanya sendiri, njawab sendiri, capek juga ya!

(bersamboeng...)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...