Wednesday, October 10, 2012

Kentut | Mengapa Bau dan Bersuara

Artikel ini merupakan lanjutan dari pembahasan tentang Kentut. Silahkan kunjungi Sumber dan Komposisi untuk mengetahui bahasan sebelumnya. Pada bahasan kali ini kita akan mengetahui mengapa kentut bersuara dan beraroma.


Apa yang membuat kentut menjadi bau?

Bau kentut berasal dari sejumlah kecil gas hidrogen sulfida dan merkaptan yang bercampur. Senyawa ini mengandung sulfur. Senyawa kaya nitrogen seperti skatole dan indole juga menambah bau kentut. Semakin anda diet yang kaya akan sulfur, semakin banyak sulfida dan merkaptan akan diproduksi oleh bakteri dalam usus Anda, dan semakin banyak kentut Anda maka akan semakin bau. Makanan seperti kembang kol, telur dan daging yang terkenal untuk memproduksi kentut yang bau, sedangkan biji-bijian menghasilkan sejumlah besar kentut tidak terlalu bau.


Kenapa kentut bersuara?

Suara dihasilkan oleh getaran dari pembukaan anus. Suara tergantung pada kecepatan aliran gas dan ketatnya otot-otot sphincter anus. Berlawanan dengan kesalahpahaman yang populer, suara kentut tidak dihasilkan oleh tepukan dari pipi pantat. (Yang ada tepuk tangan bukan tepuk pantat).

Mengapa kentut bau umumnya lebih hangat dan tenang daripada kentut biasa?


Kebanyakan gas kentut berasal dari udara yang tertelan dan sebagian besar terdiri dari nitrogen dan karbon
dioksida, oksigen yang telah diserap pada saat mencapai pembukaan dubur. Gas-gas ini tidak berbau, meskipun mereka sering membawa serta komponen lain (kebanyakan odiferous) dalam perjalanan melalui usus. Mereka muncul dari anus dalam gelembung yang cukup besar pada suhu tubuh. Seseorang dapat mencapai suara yang bagus dengan kentut tebal, tetapi mereka umumnya (tapi tidak selalu!) terbiasa sehubungan dengan bau, dan tidak terasa hangat.

Sumber utama gas kentut lainnya adalah aksi bakteri. Fermentasi bakteri dan proses pencernaan menghasilkan panas sebagai produk sampingan serta berbagai gas menyengat. Gelembung gas yang dihasilkan cenderung kecil, panas, dan terkonsentrasi dengan bau produk metabolisme bakteri. Kentut seperti ini biasanya hangat, SBD (Silent-But-Deadly), seringkali dalam jumlah terlalu kecil untuk menghasilkan suara yang bagus, tetapi sangat bau.


Kentut | Sumber dan Komposisi

Seringkali kita mendengar kata "kentut" bahkan mendengar kentut itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Kentut dianggap sesuatu yang hina, rendah dan menjijikan. Padahal semua manusia bahkan hewan sangat membutuhkan kegiatan yang kita anggap sepele ini.

Melalui artikel ini mari kita mengenal lebih jauh mengenai kentut.

Dari mana asal kentut?


Gas dalam usus kita berasal dari beberapa sumber: udara yang kita telan, gas yang merembes ke dalam usus dari darah, gas yang dihasilkan oleh reaksi kimia dalam usus kita, dan gas diproduksi oleh bakteri yang hidup di usus kita.

Terbuat dari apa?


Komposisi gas kentut sangat bervariasi.

Sebagian besar dari udara yang kita telan, khususnya komponen oksigen, diserap oleh tubuh sebelum gas masuk ke usus. Pada saat udara mencapai usus besar, sebagian besar dari apa yang tersisa adalah nitrogen. Reaksi kimia antara asam perut dan cairan usus dapat menghasilkan karbon dioksida, yang juga merupakan komponen dari udara dan produk dari kegiatan bakteri. Bakteri juga menghasilkan hidrogen dan metana.


Namun proporsi relatif dari gas-gas yang muncul dari pembukaan anus kita bergantung pada beberapa faktor: apa yang kita makan, berapa banyak udara tertelan, apa jenis bakteri yang kita miliki dalam usus kita, dan berapa lama kita menahan kentut.


Semakin lama kentut ditahan, semakin besar proporsi nitrogen yang dikandungnya, karena gas-gas lain cenderung diserap ke dalam aliran darah melalui dinding usus. Seseorang yang menelan banyak udara dan makan tergesa-gesa mungkin memiliki lebih banyak oksigen dalam kentut, karena tubuhnya tidak punya waktu untuk menyerap oksigen.


Menurut Dr James LA Roth, penulis Gastrointestinal Gas (Bab 17 di Gastroenterologi, ay 4, 1976) kebanyakan orang (2/3 orang dewasa) memiliki kentut yang tidak mengandung metana. Jika kedua orang tua adalah produsen metana, anak-anak mereka memiliki kesempatan 95% dari menjadi produsen juga. Memang belum ada kejelasan tentang alasan ini. beberapa peneliti menduga pengaruh genetik, sedangkan yang lain berpikir bahwa kemampuan ini disebabkan oleh faktor lingkungan. Namun, semua metana dalam setiap kentut berasal dari aksi bakteri dan bukan dari sel-sel manusia.

Selanjutnya Mengapa Bau dan Bersuara?






Saturday, October 6, 2012

Siapa Yang Menciptakan Tuhan?


"Kalau seluruh jagat raya ini diciptakan Tuhan,... lalu Siapakah Yang Menciptakan Tuhan?" Seorang ateis mengungkapkan pertanyaan ini dengan sangat bangga seolah-olah pertanyaan tersebut orisinil dari hasil kecemerlangan otaknya, sambil sesumbar bahwa pertanyaan tersebut menjadi salah satu bukti kemenangan ateisme atas agama Tuhan.

Benarkah demikian? Tentu tidak sama sekali. Kesalahan pertama adalah ketika ateis menyangka bahwa pertanyaan tersebut orisinil dari otak mereka. Padahal pertanyaan tersebut sebenarnya merupakan pertanyaan alamiah yang bisa muncul pada setiap orang. Hanya saja ketika banyak orang beriman telah menemukan jawabannya ternyata ateis baru bertanya tanya. Alih alih mereka bangga memiliki pertanyaan "cerdas", ternyata mereka ketinggalan jauh, karena jawabannya sangat mudah bahkan tanpa harus mengernyitkan dahi, mau tau jawabannya?

Kalau ateis menyangka pertanyaan tersebut tidak ada jawabannya, dia salah besar. Yang terjadi sebenarnya ada dua kemungkinan:

1. Dia tidak mau menerima jawaban tersebut (dikarenakan kesombongannya)
2. Kapasitas otaknya tidak cukup memadai untuk menalar permasalahan yang sepele ini.

Mari kita sejenak pelajari pertanyaan tersebut.

Masalah "Tuhan Pencipta (creator)" dan "Makhluk yang Diciptakan (creature)" sebenarnya bersandar pada sebuah premis umum:

"Pencipta (creator)" bukanlah "yang dicipta (creature)"

premis umum semacam ini bukan sesuatu yang harus dibuktikan karena merupakan alur logika alamiah akal manusia. Sama halnya dengan pernyataan "awal" bukanlah "kemudian" atau peryataan "tinggi" bukanlah "tidak tinggi"



Namun demikian ada saja ateis yang agak lamban berfikir bertanya lagi, "Apa buktinya bahwa creator bukanlah creature?" Tentu tidak ada gunanya meladeni pertanyaan kurang akal semacam ini. karena yang dia butuhkan bukan jawaban melainkan latihan menghafal bahwa kiri bukan kanan, bahwa jauh bukan dekat, dst

Dan bagi ateis yang menerima premis tersebut ternyata semuanya gagal menghubungkannya dengan masalah yang dia tanyakan sendiri. Padahal tinggal mengganti kata creator dengan kata Tuhan, jawaban pertanyaan "cerdas" mereka langsung terjawab tuntas

creator bukanlah creature diganti menjadi
Tuhan bukanlah creature atau dengan kata lain "Tuhan pencipta" bukanlah "Makhluk yang diciptakan"

sehingga jawaban yang benar dari pertanyaan "Siapakah Yang Menciptakan Tuhan" adalah

"Tuhan tidak diciptakan" karena jika ada sesuatu yang diciptakan maka dia bukanlah Tuhan

pernyataan terakhir ini sama persis dengan pernyataan berikut

"Awal tidak didahului oleh sesuatu" karena jika ada sesuatu yang didahului oleh yang lain maka dia bukanlah awal atau tidak bisa disebut awal.



Sumber : Atheis : Siapa Yang Menciptakan Tuhan ? | Noblogandi
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...