Thursday, December 30, 2010
5 Faktor Kekalahan Indonesia di Final Piala AFF 2010
1. Kalah Teknologi
Akuilah bahwa Indonesia kalah canggih dengan Malaysia. Seorang paranormal dari Cirebon mengatakan bahwa gawang Indonesia sudah di jaga oleh 500 Jin. Hare gene masih minta bantuan Jin? Ini jaman internet om… jaman teknologi! Lihatlah apa yang dilakukan Malaysia yang punya pola pikir modern… mereka menggunakan bantuan Ultraman Taro dengan senjata Sinar Laser!
2. Salah Strategi
Kalo Malaysia pake pola 4-4-2 dengan susunan 4 pemain bertahan, 2 pemain sayap, 2 pemain tengah dan 2 penyerang. Sementara Indonesia menggunakan pola 10 – 10 dengan susunan 10 pemain belakang dan 10 penyerang. Lho?
Coba aja perhatikan pertandingan kemarin giliran menyerang semua pemain ikutan jadi penyerang udah ga jelas lagi siapa bek, siapa gelandang, siapa penyerang.
3. Kurang Inovatif
Yang saya maksud kurang inovativ di sini bukanlah TIMNAS kita. Justru bagi saya para pemain Timnas Indonesia sangat inovatif. Tetapi sayangnya tidak didukung oleh sistem dan kepengurusan yang canggih malah terbilang primitif.
Jika kelompok teroris mampu menerbangkan pesawat Boeing 737 hanya dengan belajar melalui game Flight Simulator tanpa pernah mengendarai pesawat sesungguhnya. Kenapa PSSI tidak menggunakan game Winning Eleven sebagai sarana belajar bagi pemain kita. Paling tidak kita bisa belajar mengenai strategi, peraturan sepakbola yang benar dan manajemen sebuah klub sepakbola.
4. Over Expose
Saya yakin apapun itu, baik seni maupun olahraga jika sudah menjadi komoditi maka kualitasnya pasti berkurang. Karena yang dikejar hanyalah kuantitas yang akhirnya melupakan kaidah-kaidah yang semestinya dipertahankan.
Media-media di Indonesia seperti aji mumpung dengan trend yang ada demi mengejar rating. Akhirnya para pemain kita merasa menjadi selebritis dadakan yang mampu mengalahkan popularitas Ariel dan Luna Maya yang tiba-tiba saja terlupakan. Mereka lupa dengan latihan-latihan, lupa dengan strategi, lupa permainan bola yang sesungguhnya. Karena sibuk bersolek takut kelihatan jelek di depan kamera.
5. Salah Kostum
Sebetulnya kostum Timnas Indonesia sangat bagus dari sisi olahraga namun ada yang terlupakan oleh para perancang kostum kita yaitu atribut bangsa. Memang PSSI memasang Lambang Garuda di kostum para pemain namun itu bukanlah hal yang mampu menunjukan identitas bangsa kita. Perancang kostum Timnas hanya terinspirasi dari lagu Netral dan film Garuda Di Dadaku secara mentah-mentah.
Mengapa mereka tidak mencoba memasukkan unsur Batik dan gambar Reog Ponorogo, saya yakin para pemain Malaysia tidak akan berani memasukan bola ke gawang kita karena mereka takut Gol-nya di klaim oleh Indonesia.
Namun dari semua unsur di atas, faktor utama yang menjadi penyebab kekalahan adalah karena kita merasa menang sebelum bertanding.
Semoga semua ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
Note : Satu-satunya pemenang dari final piala AFF 2010 supporter Indonesia.
Monday, December 27, 2010
Negeri Ini Milik Kami
Sebuah pesan dari seorang saudara di Facebook :
Suatu pagi, kami menjemput seseorang klien di bandara. Orangg itu sudah tua, kisaran 60 thn. Si Bapak adalah pengusaha asal Singapura, dengan logat bicara gaya melayu & english, beliau menceritakan pengalaman2-pengalaman hidupnya kepada kami yang masih muda.
Beliau berkata, "Your country is so rich!"
Ah biasa banget denger kata-kata itu.
Tapi tunggu dulu... "Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia," lanjutnya.
"Everything can be found here in Indonesia, U don't need the world."
Mudah saja, Indonesia paru-paru dunia. Tebang saja hutan di kalimantan, dunia pasti kiamat. Dunia yg butuh Indonesia! Singapura is nothing, we can't be rich without Indonesia. 500.000 orang Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan. Bisa terbayang uang yang masuk ke kami, apartemen-apartemen terbaru kami yang beli orang-orang Indonesia, ga peduli harga selangit, laku keras. Lihatlah RS kami, orang Indonesia semua yang berobat. Trus, kalian tau bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk? Ya, bener2 panik. Sangat terasa, we are nothing.
Kalian tau kan kalo Agustus kemarin dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia? Kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras.. Lihatlah negara kalian, air bersih di mana2, lihatlah negara kami, air bersih pun kami beli dari Malaysia.
Saya ke Kalimantanpun dalam rangka bisnis, karena pasirnya mengandung permata. Terlihat glitter kalo ada matahari bersinar. Penambang jual cuma Rp 3.000/kg ke pabrik cina, si pabrik jual kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya liat ini sebagai peluang.
Kalian sadar tidak kalo negara-negara lain selalu takut meng-embargo Indonesia?!
Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo. Harusnya KALIANLAH YG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah pangan dari petani-petani kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik-pabrik sendiri.. Tak perlu impor kalo bisa produksi sendiri.
Jika kalian bisa mandiri, bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!!