Seringkali kita mendengar kata "kentut" bahkan mendengar kentut itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Kentut dianggap sesuatu yang hina, rendah dan menjijikan. Padahal semua manusia bahkan hewan sangat membutuhkan kegiatan yang kita anggap sepele ini.
Melalui artikel ini mari kita mengenal lebih jauh mengenai kentut.
Dari mana asal kentut?
Gas dalam usus kita berasal dari beberapa sumber: udara yang kita telan, gas yang merembes ke dalam usus dari darah, gas yang dihasilkan oleh reaksi kimia dalam usus kita, dan gas diproduksi oleh bakteri yang hidup di usus kita.
Terbuat dari apa?
Komposisi gas kentut sangat bervariasi.
Sebagian besar dari udara yang kita telan, khususnya komponen oksigen, diserap oleh tubuh sebelum gas masuk ke usus. Pada saat udara mencapai usus besar, sebagian besar dari apa yang tersisa adalah nitrogen. Reaksi kimia antara asam perut dan cairan usus dapat menghasilkan karbon dioksida, yang juga merupakan komponen dari udara dan produk dari kegiatan bakteri. Bakteri juga menghasilkan hidrogen dan metana.
Namun proporsi relatif dari gas-gas yang muncul dari pembukaan anus kita bergantung pada beberapa faktor: apa yang kita makan, berapa banyak udara tertelan, apa jenis bakteri yang kita miliki dalam usus kita, dan berapa lama kita menahan kentut.
Semakin lama kentut ditahan, semakin besar proporsi nitrogen yang dikandungnya, karena gas-gas lain cenderung diserap ke dalam aliran darah melalui dinding usus. Seseorang yang menelan banyak udara dan makan tergesa-gesa mungkin memiliki lebih banyak oksigen dalam kentut, karena tubuhnya tidak punya waktu untuk menyerap oksigen.
Menurut Dr James LA Roth, penulis Gastrointestinal Gas (Bab 17 di Gastroenterologi, ay 4, 1976) kebanyakan orang (2/3 orang dewasa) memiliki kentut yang tidak mengandung metana. Jika kedua orang tua adalah produsen metana, anak-anak mereka memiliki kesempatan 95% dari menjadi produsen juga. Memang belum ada kejelasan tentang alasan ini. beberapa peneliti menduga pengaruh genetik, sedangkan yang lain berpikir bahwa kemampuan ini disebabkan oleh faktor lingkungan. Namun, semua metana dalam setiap kentut berasal dari aksi bakteri dan bukan dari sel-sel manusia.
Selanjutnya Mengapa Bau dan Bersuara?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment